PRODI TEKNIK INDUSTRI UNTAG UNDANG PAKAR SUSUN KURIKULUM PROGRAM MBKM

PRODI TEKNIK INDUSTRI UNTAG SURABAYA UNDANG PAKAR SUSUN KURIKULUM PROGRAM MBKM

Menindaklanjuti implementasi dana hibah yang diberikan oleh Kemendikbud program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM), pada Sabtu (10/10), Program Studi Teknik Industri Untag Surabaya kembali mengadakan sesi Focus Group Discussion (FGD). Terlaksana melalui platform telekomunikasi, kegiatan ini mengundang Ketua BKSTI Korwil Jawa Timur, Nurhadi Siswanto, ST., M.SIE., Ph.D sebagai Narasumber. “Kegiatan ini dalam rangka penyusunan kurikulum yang mengimplementasikan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka,” tutur Wiwin Widiasih, ST., MT., PIC program MBKM prodi Teknik Industri Untag Surabaya saat ditemui di ruangannya, Senin (12/10)

Dalam program MBKM, prodi Teknik Industri Untag Surabaya mengadopsi dua kegiatan, yakni pertukaran mahasiswa dan magang. Hal ini diikuti dengan beberapa perubahan yang menyesuaikan kegiatan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. “Untuk kurikulum tetap sama, atas arahan Kemendikbud dengan basis KKNI tapi diimplementasikan dalam MBKM sehingga perlu adanya penyesuaian,” papar Wiwin. Sebelumnya, prodi Teknik Industri telah melaksanakan sesi FGD serupa bersama dengan beberapa perwakilan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta alumni guna mendapatkan masukan perbaikan serta pengembangan Prodi.

FGD kali ini narasumber memberikan arahan untuk penyusunan serta penyesuaian kurikulum dengan model implementasi Kampus Merdeka. Narasumber juga memaparkan langkah-langkah dalam menyusun kurikulum kompehensif, yakni profil lulusan yang didapatkan dari tracer study, kepuasan pegguna lulusan dari DUDI dan capaian pembelajaran. Wiwin berharap, “kita mendapatkan gambaran untuk membuat dokumen kurikulum yang komprehensif untuk implementasi MBKM”. Pada kesempatan serupa, prodi Teknik Industri Untag Surabaya juga mengundang tim MBKM prodi Teknik Industri Universitas Kristen Widya Mandala Surabaya untuk berkolaborasi dalam kegiatan pertukaran mahasiswa. “Jadi menyamakan persepsi terkait kurikulum. Mencocokkan mahasiswa Untag bisa ambil matakuliah apa saja, begitupun sebaliknya karena menyesuaikan besaran SKS,” imbuh Wiwin.

Dilanjutkan oleh Wiwin, setelah melakukan diskusi dan mendapat masukan dari DUDI, alumni juga pakar, prodi Teknik Industri akan menyusun data yang ada dalam bentuk profil lulusan hingga capaian pembelajaran. Menurutnya, kurikulum yang akan dibuat harus fleksibel, update dan menjawab tantangan. “Sekarang kita tinggal menuliskan, merangkai dari hasil FGD kemarin. Harapannya pekan ini jadi dalam bentuk dokumen yang berisi profil lulusan, capaian pembelajaran, struktur kurikulum dan matriks hubungan capaian pembelajaran dan kurikulum,” jelas dosen yang juga Kepala Bagian Urusan Kerjasama itu. (ua)

Sumber : untag-sby.ac.id


Untag Surabaya || Fakultas Teknik Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya