Dosen Teknik Industri Untag Surabaya Hibahkan Mesin Penyiang Gulma Padi

Sinergi Kampus dalam Pemberdayaan Kelompok Tani/UMKM berbasis Kearifan Lokal Surabaya (01/12/2020).

Peran perguruan tinggi sangat dibutuhkan dalam pemberdayaan UMKM dan Kelompok Tani. Diharapkan perguruan tinggi mampu menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan melalui berbagai terobosan inovasi yang dilakukan. Pengembangan sarana-prasarana juga sangat dibutuhkan dalam peningkatan proses produksi.

Dosen Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Handy Febri Satoto dan Wiwin Widiasih dengan dibantu kedua mahasiswanya memanfaatkan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai LPPM Untag Surabaya dan Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya. Program ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan Kelompok Tani dan UMKM. Dalam hal ini, tim pelaksana menyasar Kelompok Tani Banjarpoh yang beralamat di Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang yang merupakan salah satu penghasil beras padi.

“Alhamdulillah, PKM kami yang berjudul Teknologi Tepat Guna untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja Kelompok Tani Banjarpoh, yang kami ajukan mendapatkan dana hibah dari sumber dana perguruan tinggi untuk memfasilitasi dalam hal sarana-prasarana Kelompok Tani Banjarpoh,”ujar Ketua tim Handy Febri Satoto.

Meskipun sudah berdiri sejak lama, namun dalam proses penyiangan padi, yakni pencabutan tanaman liar yang berada di antara tanaman padi masih menggunakna cara-cara konvensional dengan cara dicabut dengan tangan. Sehingga, dengan adanya mesin penyiang gulma diharapkan mampu meningkatkan produktifitas dan mengurangi kelelahan kerja Kelompok Tani Banjarpoh. “Jadi memang mesin ini sangat dibutuhkan oleh mereka”, lanjut-nya. Selain menghibahkan mesin, pihaknya juga memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan manajemen keuangan.

Disasarnya, Kelompok  Tani Banjarpoh dikatakan Handy karena pihaknya ingin mendukung visi dan misi prodi Teknik Industri Untag Surabaya, yakni mewujudkan perancangan dan rekayasa industri yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkesinambungan. “Dengan adanya program hibah ini, kami berharap agar ke depan program kemitraan ini terus berlanjut. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh Kelompok Tani atau pelaku UMKM lainnya”, katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Banjarpoh, Setyo Wardani mengaku bersyukur atas bantuan sarana-prasarana yang diberikan oleh Handy dan tim. Setyo mengaku, dengan adanya mesin penyiang gulma yang diberikan dapat membantu peningkatan produktifitas petani dan mengurangi biaya tenaga kerja. “Dengan adanya mesin tersebut, efisiensi waktu dan kemudahan dalam proses penyiangan gulma sangat dirasakan petani”, tandasnya (okta).


Untag Surabaya || Fakultas Teknik Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya