SUPERVISI KKN, PERANGKAT DESA AKUI MAHASISWA BERI MANFAAT

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya Semester Gasal tahun akademik 2019/2020 telah mencapai puncaknya. Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Potensi Lokal”, kegiatan KKN NON Reguler ini bertempat di 2 Kecamatan di Surabaya (Wonokromo dan Sukolilo) serta 2 (dua) Kecamatan di Sidoarjo (Wonoayu dan Waru). Lebih dari 300 mahasiswa melaksanakan KKN Non Reguler selama 12 hari sejak tanggal 9 November 2019 dan pada 15 Desember 2019. Sabtu, (14/12) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) melakukan Supervisi KKN Non Reguler untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kualitas penyelenggaraan KKN.

Wakil Rektor II UNTAG Surabaya-Dr. Abdul Halik, MM. saat meresmikan Kampung Sereh di Kelurahan Ngagel Rejo, Surabaya mengatakan, “Dalam pelaksanaan KKN, program kerja mahasiswa memang disesuaikan dengan kebutuhan atau permasalahan di desa. Karena setiap desa kebutuhannya berbeda. Setelah survei, mereka baru membuat program kerja dan dipresentasikan di depan panitia KKN untuk kemudian dipertimbangkan kemanfaatannya.” Pelaksanaan KKN, kata Halik, diperlukan untuk membangun interaksi antara mahasiswa dan masyarakat setempat. “Program kerja harus bermanfaat bagi masyarakat, untuk kemudian diaplikasikan di lokasi KKN selama 12 hari,” imbuhnya.

Saat menerima tim Supervisi KKN UNTAG Surabaya, Sekretaris Desa Becirongengor-Hadi Purwanto mengaku, pelaksanaan KKN di desanya banyak memberi manfaat. “Kehadiran mahasiswa UNTAG Surabaya tentu membantu untuk mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan yang ada di desa kami,” katanya. Adapun Kepala Desa Lambangan-Mulyanto menuturkan, “Dengan bantuan mahasiswa KKN, kami bisa memaksimalkan pemanfaatan Gedung Bumdes yang baru diresmikan 1 September kemarin. Kegiatan mahasiswa membuka mata kami bahwa Bumdes bisa menghasilkan banyak keuntungan, dan bisa meningkat jika modalnya ditambah. Selain itu, mahasiswa memberi kami berkreasi melalui potensi kami, yaitu kayu.”

Menjawab pernyataan dari perangkat desa lokasi KKN, Ketua LPPM Untag Surabaya, Dr. Ir. Muslimin Abdulrahim, M.SIE. berterima kasih dan bersyukur bahwa kedatangan mahasiswa tidak sia-sia, “Kami berharap pelaksanaan KKN bisa memberi manfaat dan kepuasan maksimal. Kami selalu menekankan bahwa kuliah bukan hanya di kelas, tapi juga di lokasi KKN. Mahasiswa bisa belajar etika sopan santun karena di desa dan kota berbeda.” Pun Muslimin meminta kepada seluruh perangkat desa agar tidak segan untuk meminta bantuan dan pendampingan, “Kalau butuh bantuan, kami siap untuk mengirim dosen. Untuk pelaksanaannya bukan lagi KKN, tetapi Pengabdian kepada Masyarakat sebagai salah satu implementasi kami pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.” (um)


Untag Surabaya || Fakultas Teknik Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya